Organisasi Regional IUF Asia/Pasifik bekerja sama dengan Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya [UNESA] menyelenggarakan magang pada paruh pertama tahun 2023. Tiga mahasiswa psikologi sosial, Nuha, Najwa Athiyatul Mila dan Aliifah Shafa Rani melakukan studi terhadap pemuda di serikat pekerja di sektor Hotel & Pariwisata, Layanan Makanan serta Makanan & Minuman di Indonesia.
Bekerja dengan FSPM dan FSBMM yang berafiliasi dengan IUF, peserta magang melakukan wawancara kelompok ekstensif dengan para pemimpin dan anggota muda untuk mengeksplorasi beberapa aspek pengambilan keputusan di kalangan pemuda.
Melalui studi ini alat konseptual utama dikembangkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pemuda, termasuk “youth space”. Berdasarkan wawancara dengan pemuda, penelitian ini merancang konsep “cycle of youth space” yang dikombinasikan dengan “cycle of youth in unions” untuk menjelaskan dinamika serikat pekerja-pemuda (identitas sosial dan ruang).
Konsep “nyaman” dimasukkan ke dalam “youth space” untuk lebih menjelaskan kebutuhan pemuda berdasarkan hasil wawancara. Hal ini ternyata memberikan wawasan yang berharga mengenai cara-cara di mana serikat pekerja harus berubah untuk memastikan lebih banyak pemuda bergabung dan aktif di serikat.
Melalui penelitian ini para peserta magang tidak hanya mengembangkan konsep-konsep penting ini untuk memahami pemuda dalam serikat pekerja. Mereka juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang kegiatan serikat pekerja yang independen dan demokratis seperti FSPM dan FSBMM serta menantang persepsi publik yang salah tentang serikat pekerja di Indonesia sebagai “pembuat onar”.
Berbeda sekali dengan persepsi publik tentang serikat pekerja sebagai organisasi yang terlibat dalam protes kekerasan, mengganggu lalu lintas dan mengganggu ketertiban dan ketenteraman umum, studi ini mengungkapkan bahwa serikat pekerja seperti FSPM dan FSBMM terlibat dalam demonstrasi damai yang diperlukan untuk mengekspresikan solidaritas dan empati (“peduli”) untuk orang lain yang menghadapi ketidakadilan dari pemberi kerja. Selain itu, dengan melihat serikat melalui anggota pemuda, penelitian ini menunjukkan bahwa serikat-serikat ini berkomitmen untuk pendidikan dan pelatihan, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang memberdayakan anggota serikat dan mengembangkan generasi pemimpin berikutnya.
Bagian yang tidak terlihat dari kegiatan serikat inilah yang harus mendapat perhatian lebih untuk mengubah persepsi publik.
Persepsi masyarakat terhadap serikat pekerja perlu diubah, sehingga masyarakat dapat melihat nilai-nilai sejati serikat pekerja (“peduli”), komitmen tulus mereka untuk memperlakukan pekerja secara adil, serta pendidikan dan pelatihan yang mengembangkan pengetahuan dan pemahaman, serta membangun kepercayaan diantara para pemuda. Dengan memperbaiki persepsi publik tentang serikat pekerja dan melihat pandangan baru melalui pemuda dalam serikat pekerja, pemuda tidak akan lagi menghadapi tekanan dari keluarga dan teman untuk tidak bergabung dengan serikat pekerja. Sebaliknya, mereka harus bangga bergabung dengan organisasi yang menyediakan ruang aman bagi pemuda yang “nyaman” dan memberi mereka pengakuan yang layak mereka terima.